Tes ini bisa mengecek tingkat ketergantungan kalian pada Smartphone


Ponsel dan media sosial (termasuk chatting) saling berkaitan. Perkaranya, banyak dari kita yang sulit lepas pada dua hal ini (hardware dan software). Beginilah efek dari digital native. Reaksi ketika ponsel itu lalu tidak berada di genggaman tangan, muncul berbagai hal yang bahkan berakibat pada kondisi psikologis. Meski, mungkin tidak membahayakan.

Hal ini membuat beberapa akademisi dari Iowa State University, Amerika melihat telah muncul sebuah gejala baru di mana orang tak hanya panik ketika tak menggenggam ponsel. Mereka ketakutan, dari level biasa sampai luar biasa. Sebuah studi yang dilakukan UK Post Office mendefinisikan mereka yang mengalami peristiwa seperti ini disebut telah terjangkit Nomophobia sebuah akronim dari  “No Mobilephone Phobia”.

 “Nomophobia mengacu pada fobia di era modern di mana kehidupan kita terkesampingkan oleh interaksi antara manusia dengan informasi lewat mobile dan teknologi komunikasi, khususnya produk smartphone,” jelas Caglar Yildirim, peneliti dari Iowa State University agak mendetil.



Tim Iowa State University kemudian melakukan identifikasi. Caranya membuat semacam diagnosa kepada siapapun yang mengalami gejala seperti di atas lewat penilaian personal (self appraisal). Caranya cukup sederhana. Mereka membuat kuisioner berisi 20 pertanyaan. Masing-masing dilengkapi dengan tujuh level pilihan. Langkah selanjutnya adalah membuat kluster tingkat keparahan Nomophobia. Kuisioner ini telah diujicobakan ke lebih dari 300 responden.

            mau mencobanya?  Silakan. Oh ya, buat anak juga bisa digunakan. Hanya yang dilihat adalah ketergantungan pada game dan fitur-fitur yang paling sering ia gunakan. (*)



TABEL UJI NOMOPHOBIA

Nilai:
  1. Sangat Tidak Setuju
  2. Tidak Setuju
  3. Kurang Setuju
  4. Setuju
  5. Cukup Setuju
  6. Sangat Setuju
  7. Sangat Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7
  1. Saya akan merasa tidak nyaman tanpa akses yang terus-menerus untuk memperoleh berbagai informasi melalui smartphone saya.
  1. Saya akan kesal jika saya tidak bisa mendapat informasi pada smartphone ketika saya ingin memperolehnya.
  1. Karena tidak bisa mendapatkan hal yang saya inginkan di smartphone saya akan merasa panik.
  1. Saya akan kesal jika saya tidak bisa menggunakan smartphone dan / atau kemampuannya ketika saya ingin melakukannya.
  1. Kehabisan baterai di smartphone saya akan membuat saya panik.
  1. Jika saya kehabisan pulsa atau mencapai batas penggunaan paket data bulanan, saya akan panik.
  1. Jika mendapati sinyal buruk  atau tidak bisa terhubung ke Wi-Fi, maka saya terus akan memeriksa untuk melihat apakah saya mendapatkan sinyal atau bisa menemukan jaringan Wi-Fi.
  1. Jika saya tidak bisa menggunakan smartphone saya, saya akan takut tidak bisa terhubung ke orang lain atau melakukan hal yang biasa saya kerjakan.
  1. Jika saya tidak bisa mengecek smartphone saya untuk sementara waktu, saya akan merasa keinginan untuk mengeceknya.
Lanjutkan ke pertanyaan berikut, jika saya tidak membawa ponsel atau tertinggal;
  1. Saya akan merasa cemas karena saya tidak bisa langsung berkomunikasi dengan keluarga dan / atau teman-teman saya.
  1. Saya akan khawatir karena keluarga dan / atau teman-teman saya tidak bisa menghubungi saya.
  1. Saya akan merasa gugup karena saya tidak akan dapat menerima pesan teks dan panggilan.
  1. Saya akan cemas karena saya tidak bisa tetap berhubungan dengan keluarga dan / atau teman-teman saya.
  1. Saya akan gugup karena saya tidak bisa tahu kondisi seseorang yang sangat tergantung kepada  saya.
  1. Saya akan merasa cemas karena koneksi saya terus-menerus untuk keluarga saya dan teman-teman akan terganggu.
  1. Saya akan galau karena saya akan terputus dari komunitas  online saya.
  1. Saya akan tidak nyaman karena saya tidak bisa tetap up-to-date dengan media sosial dan jaringan online.
  1. Saya akan merasa canggung karena saya tidak bisa mengecek pemberitahuan  untuk pembaruan koneksi dan jaringan online.

  1. Saya akan merasa cemas karena saya tidak bisa memeriksa pesan email saya.

  1. Saya akan merasa aneh karena saya tidak tahu apa yang harus dilakukan.

ANALISA NILAI

20: Sama Sekali Tidak  Terkena  Nomophobia.

Anda memiliki hubungan yang sangat sehat dengan perangkat Anda dan  tidak ada masalah jika saling terpisah.


21-60: Nomophobia Ringan.

Anda akan sedikit gelisah ketika Anda lupa bawa ponsel selama sehari atau terjebak di suatu tempat tanpa WiFi, tetapi tingkat kecemasan tidak terlalu besar.
 

61-100: Nomophobia Sedang.

Anda cukup lekat ke perangkat Anda. Anda sering memeriksa up date saat Anda sedang berjalan atau berbicara dengan teman, dan Anda sering merasa cemas ketika Anda terputus. Tampaknya Anda mulai perlu melakukan detoks digital.
 

101-140: Nomophobia Parah.

Anda hampir tidak dapat pergi untuk waktu 60 detik tanpa memeriksa telepon Anda. Ini hal pertama yang Anda lihat di pagi hari dan yang terakhir di malam hari, dan mendominasi sebagian besar kegiatan Anda. Mungkin sudah saatnya untuk  melakukan intervensi serius dari pihak lain, misalnya orang tua atau bahkan psikolog.

Smartphone for smart user. kendalikan smartphone untuk anda dan jangan anda yang "dikendalikan" oleh smartphone. Share bila artikel ini bermanfaat bagi anda dan orang lain. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

iklan